Melalui video kesaksiannya, salah satu tersangka perencanaan pembunuhan empat tokoh nasional, HK alias Iwan, mengatakan bahwa Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zen terlibat dalam rencana pembunuhan itu. “Saya dipanggil bapak Kivlan, diberi uang Rp 150 juta untuk beli alat dan senjata. Target operasi yang diberikan adalah Bapak Wiranto dan Bapak Luhut,” ungkap Iwan. Apa jawaban pihak Kivlan Zen?
Pengacara Kivlan, Muhammad Yuntri, menyebut kesaksian Iwan bersifat politis dan fitnah. Namun, Ia membenarkan bahwa Kivlan dan Iwan memang saling mengenal. Keduanya sempat bertemu beberapa bulan lalu. “Iwan memang pernah bertemu (Kivlan) pada 2018 akhir dan mengatakan Kivlan akan dibunuh oleh empat tokoh,” kata Yuntri. Hal ini berbeda dari keterangan polisi yang menyebut Kivlan Zen terlibat dalam rencana pembunuhan empat tokoh dan satu pimpinan lembaga survei.
Belakangan, sejumlah pengacara Kivlan Zen berupaya menyambangi sejumlah petinggi TNI Angkatan Darat, seperti Kepala Staf TNI AD, Komandan Jenderal Kopassus dan Panglima Kostrad. Muhammad Yuntri, membenarkan hal ini sebagai upaya meminta bantuan hukum yang disebut masih dapat diterima Kivlan meski telah purna tugas. Namun, upaya ini menimbulkan kesan membenturkan proses hukum Kivlan Zen dan TNI AD. Bagaimana pengacara Kivlan Zen menjawabnya? Simak penjelasannya dalam program Aiman episode Kerusuhan Pasca Pemilu, Apa yang Dituju bagian ketiga berikut ini?